Posts

Perasaan yang tak Tersampaikan; by Shultan Daffa

 Perasaan yang tak Tersampaikan Matahari mulai meninggi panasnya makin terasa oleh tubuh,sorotnya menyilaukan mata,saat ini sudah menunjukan pukul 10:10 sudah saatnya untuk istirahat di sekolahku aku saat ini berada di depan lab komputer yang berada di lantai 2,saat istirahat aku selalu datang kesini karena tidak ada siapapun disini,mungkin karena terletak di lantai 2 dan memang tidak ada hal yang menarik.    Aku tidak suka kehadiran banyak orang bukan karena aku seorang yang anti sosial tetapi karena saat aku berkumpul dengan teman ku aku selalu di bedakan dan dikategorikan sebagai orang jenius dan sangat berbakat,mereka selalu menanya-nanyai dengan pertanyaan yang bahkan membuat telingaku bosan mendengarnya seperti apa makanan yang ku makan, minta diajarin ini dan itu dimana aku tinggal dan masih banyak lagi, aku memang selalu mendapat kan rangking 1 dikelas dan mendapatkan rangking 1 paralel padahal saat guru menerangkan aku selalu tidak memperhatikan dan tertidur

MISTERI SEKOLAHKU; by Fatria Fahlevi

   MISTERI SEKOLAHKU      Disiang Hari yang sangat cerah,tepatnya pukul 13:00 dan cuacanya cukup panas, aku dan teman-temanku akan menyelidiki misteri di sekolah ini,sekarang saya sedang berada di kantin, suasananya lumayan ramai Karna jam pelajaran sudah berakhir, saat itu saya membeli sebungkus nasi goreng untuk mengisi perut lalu saya melihat penjaga sekolah yang sedang duduk sambil menikmati secangkir kopi panas.       Aku adalah orang yang biasa saja, dan aku memiliki sifat sebagai orang yang penyabar dan mudah bergaul dengan teman teman. Di sekolah ini banyak cerita tentang penampakan-penampakan tentara belanda dan noni-noni belanda,ada juga bangker persembunyian saat perang terjadi. Malampun tiba dan saya masih di dalam sekolah karna terkunci saat aku dan 2 temanku yaitu alfan dan Hilmi sedang tertidur nyenyak di kelas 9A Karna kekenyangan. Ketika kami terbangun kami kaget, bagaimana cara keluar dari sekolah ini, alfan pun bertanya " hey... Bagaiman

Kejadian Yang Tak Terduga ; by Lulu Nadhifah

 Kejadian Tak Terduga Hari ini hari selasa di pagi hari yang sangat cerah. Aku duduk di pinggir lapang bersama kawan kawanku sambil melihat adik adik kelas sedang berolahraga. Sejuknya udara pagi menjelang siang ini sungguh menenangkan hati pikiran dan jiwa dan amat sangat sangat indah nya awan awan di atas sana.   Saat aku sedang menikmati keindahan alam ini, tak terasa waktu sudah siang dan cuaca pun menjadi panas terik. Aku mendengar ada anak yang menjerit kesakitan. Aku kaget, aku menghampiri anak tersebut ternyata dia terjatuh saat bermain sepak bola. Karena cuaca yang sangat panas ini aku membawa dia ke bawah pohon mangga untuk menenangkan sang anak itu sekalian juga untuk berteduh. Saat kami berdua sedang berteduh ada sebuah mangga yang terjatuh tepat di depanku dan adik kelas ini. Dia mengambil buah mangga tersebut, dia berkata "Kak ini ada mangga, lumayan buat ganjal perut, makan yuk kak." Aku tersenyum dan menganggukan kepala, akhirnya aku dan adik kelas ini

Malas menuntunku kepada hal buruk ; by Rahma M.

 Malas menuntunku kepada hal buruk Hari Selasa Rafqi pergi ke sekolah SMPN 1 Kuningan seperti biasanya. Mulai dari bangun tidur, sarapan hingga berangkat sekolah semuanya dilakukan sesuai kegiatan sehari-hari. Walaupun begitu ini adalah keuntungan bagi Rafqi berkat kegiatan sehari-harinya itu membuat dia tidak pernah terlambat sekolah. Sikap tidak sepenuhnya menceritakan perilaku, Rafqi bisa dibilang adalah orang yang sangat malas dalam belajar dan mengerjakan tugas. Saat dia mendengar kata tugas sedikit saja maka dia akan jadi malas walau tadinya dia bersemangat karena suatu hal. Rafqi sangat jarang sekali mengerjakan tugasnya sendiri. Kebanyakan tugas yang dia selesaikan itu adalah salinan dari orang lain. Alhasil Rafqi tidak terlalu mengerti materi pelajaran yang sudah dijelaskan oleh Bapak atau Ibu Guru. Tujuan tugas adalah membantu siswa atau siswi dengan soal yang terkait dengan materi itu. Jika tidak mengerti maka bisa mencari sendiri di buku atau internet.           Hari

Pergaulankuku Merenggut Nyawaku ; by Alifia

Pergaulankuku Merenggut NYAWAKU Nama gue Anggun, anak ketiga dari empat bersaudara. Dan saat ini umur gue genap 17 tahun. Masa dimana gue menuju jenjang kedewasaan. Rasa senang itu ada, tapi yang gue takutin “Apakah gue mampu mengontrol emosi gue sendiri??” SMA adalah masa-masa paling indah yang gue alami sepanjang hidup, dimana gue bisa mengenal satu sama lain. Tapi kedewasaan gue juga tidak mampu membuat impian gue terwujud seperti yang gue inginkan. Kecemburuan gue terhadap bokap dan nyokap gue yang selalu mentingin urusan mereka dan selalu mentingin urusan kakak dan adik gue yang membuat gue seperti ini. Waktu itu adik dan kakak-kakak gue mampu mendapat nilai terbaik dimana bokap nyokap selalu membanggakan mereka. Gue iri sama mereka, dari situ gue mampu bangkit dan optimist demi membuat bokap nyokap bangga. Tapi, mereka selalu mengganggap gue gak ada. Mereka selalu menganggap gue selalu buat keluarga malu. Sampai akhirnya, disuatu hari gue bertemu dengan rombongan yang terke

Halusinasi Masa Lalu ; by Widya L.

 Halusinasi Masa Lalu Arkadina Zakiyah Humairah Rahman   itu adalah nama yang diberikan orangtua ku. Teman teman ku biasa memanggilku Humairah. Aku tinggal di kompleks perumahan di jalan AhmadYani, Bandung Jawa Barat. Pagi ini sangat cerah membangkitkan semangat untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa, Aku selalu datang pagi karena aku yang baru disekolah ini karena aku duduk di bangku kelas VII ini tidak mau datang terlambat dan tentu saja selain itu jika aku datang pagi aku bias memilih tempat duduk dekat jendela yang bersebrangan dengan Greenhouse. Greenhouse adalah tempat yang sangat menarik perhatianku sejak pertama aku menginjakan disekolah ini, karena memang aku adalah pencinta tanaman. Dan saat pikiranku kacau karena rumus rumus dan hafalan hafalan dikelas, duduk didekat jendela itu sedikit menguntungkan karena aku bisa melihat greenhouse yang dapat sedikit menenangkan pikiranku karena keindahan tanamannya dari jendela.       Suatu hari, disaat semua murid disekolah s

Kesepian ; by M Nur Yasin

 Kesepian              Tempat ini tempat yang sangat kusukai,areanya cukup luas karena memang untuk digunakan berbagai macam acara.Tempat yang sangat strategis dikelilingi oleh lapangan,kantor guru dan taman itulah aula sekolahku Setiap hari aku selalu duduk dipinggir aula sambil bersandar pada tiang yang menyangga atapnya pada jam istirahat.Melihat pemandangan sekitar,banyak siswa lalu-lalang dari kelas menuju kantin,membuatku merasa nyaman ketika melihatnya,entah mengapa bisa seperti itu,mungkin karena aku tidak punya teman. Walau merasa nyaman aku kesepian .Untungnya aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.Aku benci pada sifatku yang pendiam membuat aku tak punya teman,sudah lama ingin berubah tapi aku tidak bisa.Setiap mereka melihatu mereka seperti melihat orang asing. Waktu istirahat telah habis aku bergegas kembali ke kelas.Dikelas pun aku hanya duduk sendirian.Ketika orang-orang dikelas bercanda gembira mereka semua tertawa kecuali aku,saat itu sampai-sampai ada s