Posts

Showing posts from November, 2017

Kejadian Yang Tak Terduga ; by Lulu Nadhifah

 Kejadian Tak Terduga Hari ini hari selasa di pagi hari yang sangat cerah. Aku duduk di pinggir lapang bersama kawan kawanku sambil melihat adik adik kelas sedang berolahraga. Sejuknya udara pagi menjelang siang ini sungguh menenangkan hati pikiran dan jiwa dan amat sangat sangat indah nya awan awan di atas sana.   Saat aku sedang menikmati keindahan alam ini, tak terasa waktu sudah siang dan cuaca pun menjadi panas terik. Aku mendengar ada anak yang menjerit kesakitan. Aku kaget, aku menghampiri anak tersebut ternyata dia terjatuh saat bermain sepak bola. Karena cuaca yang sangat panas ini aku membawa dia ke bawah pohon mangga untuk menenangkan sang anak itu sekalian juga untuk berteduh. Saat kami berdua sedang berteduh ada sebuah mangga yang terjatuh tepat di depanku dan adik kelas ini. Dia mengambil buah mangga tersebut, dia berkata "Kak ini ada mangga, lumayan buat ganjal perut, makan yuk kak." Aku tersenyum dan menganggukan kepala, akhirnya aku dan adik kelas ini

Malas menuntunku kepada hal buruk ; by Rahma M.

 Malas menuntunku kepada hal buruk Hari Selasa Rafqi pergi ke sekolah SMPN 1 Kuningan seperti biasanya. Mulai dari bangun tidur, sarapan hingga berangkat sekolah semuanya dilakukan sesuai kegiatan sehari-hari. Walaupun begitu ini adalah keuntungan bagi Rafqi berkat kegiatan sehari-harinya itu membuat dia tidak pernah terlambat sekolah. Sikap tidak sepenuhnya menceritakan perilaku, Rafqi bisa dibilang adalah orang yang sangat malas dalam belajar dan mengerjakan tugas. Saat dia mendengar kata tugas sedikit saja maka dia akan jadi malas walau tadinya dia bersemangat karena suatu hal. Rafqi sangat jarang sekali mengerjakan tugasnya sendiri. Kebanyakan tugas yang dia selesaikan itu adalah salinan dari orang lain. Alhasil Rafqi tidak terlalu mengerti materi pelajaran yang sudah dijelaskan oleh Bapak atau Ibu Guru. Tujuan tugas adalah membantu siswa atau siswi dengan soal yang terkait dengan materi itu. Jika tidak mengerti maka bisa mencari sendiri di buku atau internet.           Hari

Pergaulankuku Merenggut Nyawaku ; by Alifia

Pergaulankuku Merenggut NYAWAKU Nama gue Anggun, anak ketiga dari empat bersaudara. Dan saat ini umur gue genap 17 tahun. Masa dimana gue menuju jenjang kedewasaan. Rasa senang itu ada, tapi yang gue takutin “Apakah gue mampu mengontrol emosi gue sendiri??” SMA adalah masa-masa paling indah yang gue alami sepanjang hidup, dimana gue bisa mengenal satu sama lain. Tapi kedewasaan gue juga tidak mampu membuat impian gue terwujud seperti yang gue inginkan. Kecemburuan gue terhadap bokap dan nyokap gue yang selalu mentingin urusan mereka dan selalu mentingin urusan kakak dan adik gue yang membuat gue seperti ini. Waktu itu adik dan kakak-kakak gue mampu mendapat nilai terbaik dimana bokap nyokap selalu membanggakan mereka. Gue iri sama mereka, dari situ gue mampu bangkit dan optimist demi membuat bokap nyokap bangga. Tapi, mereka selalu mengganggap gue gak ada. Mereka selalu menganggap gue selalu buat keluarga malu. Sampai akhirnya, disuatu hari gue bertemu dengan rombongan yang terke

Halusinasi Masa Lalu ; by Widya L.

 Halusinasi Masa Lalu Arkadina Zakiyah Humairah Rahman   itu adalah nama yang diberikan orangtua ku. Teman teman ku biasa memanggilku Humairah. Aku tinggal di kompleks perumahan di jalan AhmadYani, Bandung Jawa Barat. Pagi ini sangat cerah membangkitkan semangat untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa, Aku selalu datang pagi karena aku yang baru disekolah ini karena aku duduk di bangku kelas VII ini tidak mau datang terlambat dan tentu saja selain itu jika aku datang pagi aku bias memilih tempat duduk dekat jendela yang bersebrangan dengan Greenhouse. Greenhouse adalah tempat yang sangat menarik perhatianku sejak pertama aku menginjakan disekolah ini, karena memang aku adalah pencinta tanaman. Dan saat pikiranku kacau karena rumus rumus dan hafalan hafalan dikelas, duduk didekat jendela itu sedikit menguntungkan karena aku bisa melihat greenhouse yang dapat sedikit menenangkan pikiranku karena keindahan tanamannya dari jendela.       Suatu hari, disaat semua murid disekolah s

Kesepian ; by M Nur Yasin

 Kesepian              Tempat ini tempat yang sangat kusukai,areanya cukup luas karena memang untuk digunakan berbagai macam acara.Tempat yang sangat strategis dikelilingi oleh lapangan,kantor guru dan taman itulah aula sekolahku Setiap hari aku selalu duduk dipinggir aula sambil bersandar pada tiang yang menyangga atapnya pada jam istirahat.Melihat pemandangan sekitar,banyak siswa lalu-lalang dari kelas menuju kantin,membuatku merasa nyaman ketika melihatnya,entah mengapa bisa seperti itu,mungkin karena aku tidak punya teman. Walau merasa nyaman aku kesepian .Untungnya aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.Aku benci pada sifatku yang pendiam membuat aku tak punya teman,sudah lama ingin berubah tapi aku tidak bisa.Setiap mereka melihatu mereka seperti melihat orang asing. Waktu istirahat telah habis aku bergegas kembali ke kelas.Dikelas pun aku hanya duduk sendirian.Ketika orang-orang dikelas bercanda gembira mereka semua tertawa kecuali aku,saat itu sampai-sampai ada s

Ibu ; by Amrina Rosyada F

 I BU j am dinding di kamar tidurku baru saja menunjukkan pukul satu dini hari. Telah sekian lama waktu terbuang percuma. Berulang kali mulutku menguap lebar. Berkali-kali pula badanku berguling ke kanan dan ke kiri. Tak terhitung pula tanganku meraih selimut yang menyingkap badanku yang kedinginan karena angin malam. Tetapi mataku belum juga dapat kupejamkan.             Seharusnya malam ini aku manfaatkan untuk membaca buku menghadapi ulangan semester yang sebentar lagi akan dimulai. Tiga puluh menit telah berlalu, mengapa bola mataku masih saja terbuka. Jemari tanganku berulangkali menutup mulutku yang selalu menguap. Aku mencoba menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan-lahan. Kulakukan itu berulangkali sambil menenangkan fikiran.             Masih terngiang di telingaku perkataan ibuku yang tidak setuju dengan sikap dan perbuatanku yang selalu malas-malasan terutama melakukan pekerjaan yang memang seharusnya aku lakukan, merapikan tempat tidur, menyapu lantai at

Alstroemeria & Bilberry ; by Shella Juliantri

ALSTROEMERIA & BILBERRY Disebuah tempat berukuran 5×6 meter dengan 2 ranjang yang terlihat sudah bergelayut kebawah dan 1 lemari diisi oleh benda benda yang menimbulkan bau yang menyeruak mengisi ruangan seolah olah dialah yang menjadi pewangi di ruang ini. Su asana disini sepi dan sedikit pengap karena ventilasi udara yang sedikit. A ku menatap 1 ranjang dan berniat merebahkan diri disana. Ke tika aku sedang merebahkan tubuhku, hanya suara denyitan yang ku dengar. J elas saja karena ranjang ini terlihat seperti sudah lama. A ku mencoba memejamkan mataku untuk menenangkan pikiran ku . T api nihil mataku tidak bisa. Ak upun kembali duduk di tepi ranjang , melamun dan menatap lurus entah apa yang dipikirkan. T api aku nyaman. Ra lat , ini sangatlah nyaman. S aat sudah merasa puas, a kupun beranjak dari UKS, s aat aku membuka gagang pintu , Bugh ! Rachel pun langsung memegangi kepalanya karena sedikit sakit dan memejam k an mata. S aat Rachel mebuka mata, " G